Kisah Cinta antara Manusia dan Buaya



Dua puluh tahun lalu Chito menemukan buaya ini di sungai dengan kondisi sekarat, terluka bekas tembakan senjata api.




Dulu buaya itu pernah hampir tewas dan dia sembuhkan. Nama lelaki hebat ini adalah Chito, dan buaya besar itu dinamainya Pocho.




Dia menaikkan buaya besar itu ke perahunya dan dibawa ke rumah, lalu dia obati lukanya. Diberi makanan ayam dan diobati dengan tumbuh-tumbuhan. “Lebih penting lagi, saya memberinya perhatian dan kasih sayang,” katanya. 




Selama enam bulan penyembuhan itu, Chito tidak pernah jauh, bahkan kalau malam tak jarang ia menemai buaya itu tidur. “Setiap malam aku tidur di sebelah Pocho ketika dia terluka. Aku memperlakukannya dengan penuh kasih-sayang,” kata Chito.




Butuh delapan tahun sebelum Chito benar-benar bisa menaklukkan buaya raksasa Pocho. Sekarang dia sudah bisa dengan bebas berenang bersama Pocho.




Chito manusia yang bersahabat dengan buaya tidak berlebihan kalau orang-orang menjulukinya sebagai Crocodile Man (Manusia Buaya).




Di sebuah danau berair hijau seluas 100 meter persegi di Siquirres Kosta Rika, Chito bebas bermain dengan binatang pemangsa ini.




Atraksi menegangkan dan membahayakan kalau dilakukan orang lain itu hanya tercipta karena kedua makhluk Tuhan itu saling mencintai dan mempercayai. Atraksi itu pun tersebar sampai ke seluruh pelosok Kosta Rika, sehingga tiap hari terutama hari libur pengunjung berbondong-bondong ke danau itu.




“Ini rutinitas yang membahayakan. Tetapi Pocho teman saya dan kami punya hubungan baik. Dia akan menatap mata saya dan dia tidak menyerang saya. Ini berbahaya bila dilakukan orang lain. Cuma kami berdua yang bisa,” kata Chito.

“Saya hanya ingin dia merasakan ada orang yang menyayanginya, tidak semua manusia jahat. Saya suka binatang, khususnya yang menderita. Memang banyak pengorbanan dan saya harus ada di sisinya setiap hari,” tuturnya.

SUMBER

0 Response to "Kisah Cinta antara Manusia dan Buaya"

Posting Komentar