Meskipun demikian, ternyata masih banyak pasangan yang memilih menikah muda karena banyak alasan.
Ketika ada pasangan yang menikah pada usia kurang dari dua puluh tahun, tentu banyak orang yang akan berprasangka mengenai pasangan tersebut. Misalnya karena perempuannya mungkin telah lebih dulu hamil, perjodohan karena alasan materi, atau banyak lagi prasangka yang tidak mengenakkan. Sekalipun belum tentu demikian, pemikiran seperti itu menjadi lumrah pada era modern seperti sekarang ini. Ketika orang berlomba-lomba meningkatkan strata pendidikannya, atau berjuang mati-matian mencari materi sebesar-besarnya, ternyata masih ada orang yang ingin menikah muda.
Pada dasarnya menikah muda adalah sebuah pilihan, bergantung dari kesiapan hati, atau bahkan ketidaksiapan. Apapun alasannya, jika pernikahan itu sudah terjadi, ia harus siap akan segala perubahan yang terjadi dalam tahap hidupnya selanjutnya.
Dari Titik Nol
Menikah adalah sebuah pilihan, memiliki alasan, dan tidak dapat dilakukan dengan paksaan. Keinginan menikah adalah keputusan yang muncul dari keyakinan orang yang menjalaninya. Ketika pernikahan ternyata berembel hal lain, dapat dipastikan fondasi pernikahan itu tidak akan terlalu kokoh.Oleh karena itu menikah harus dijalankan dengan keikhlasan dan ketetapan hati. Karena tahap selanjutnya dalam sebuah pernikahan , hanya orang yang menjalankannya yang paham dan banyak merasakan. Tanpa ketetapan hati, seseorang akan berkecenderungan untuk menyalahkan terus pernikahan nya.
Pengalaman Baru
Dari titik nol akan dijalani oleh setiap orang ketika pertama kali menginjakkan kakinya dalam dunia pernikahan . Banyak hal baru yang akan dihadapinya setelah menikah. Sekalipun diri telah siap untuk menikah, kadang perbedaan akan menggoyahkan seseorang. Apakah ia siap menerima hal-hal yang berbeda dan tidak dipersiapkannya, itu yang sering menjadi masalah.Seseorang akan cenderung menghadapi berbagai kebiasaan baru, berbagai tuntutan baru, dan membiasakan diri untuk menjalani kewajiban baru yang harus ditanggungnya.
Hal baru dan pertama kali akan dirasakan seseorang ketika menikah berasal dari kebiasaannya. Jika selama ini seseorang terbiasa hidup dengan pola yang berantakan, mungkin untuk pertama kalinya ia akan mengganti pola yang berantakan tersebut agar tampak rapih dan seimbang dihadapan pasangannya. Jika awalnya seseorang jarang atau sama sekali belum pernah menyentuh dapur, mungkin untuk pertama kalinya ia akan berusaha memasuki dapur, mencoba jenis masakan dan mempraktikannya.
Hal baru berikutnya adalah cara seseorang beradaptasi. Adaptasi yang terjadi bisa pada banyak hal. Dari mulai adaptasi terhadap lingkungan baru tempat ia tinggal, apabila seseorang memilih keluar dari rumahnya setelah menikah, adaptasi terhadap berbagai pola yang berubah dalam siklus hidupnya, ataupun adaptasi terhadap adanya pasangan.
Bayangkan jika seseorang menikah dan ternyata memilih dulu untuk tinggal dengan mertuanya, sementara mereka mempersiapkan rumah sendiri yang akan ditempati, atau mungkin karena belum memiliki pilihan tempat tinggal lain.
Hal yang dirasakannya bukan hanya beradaptasi dengan tempat tinggal baru, melainkan juga dengan orang-orang dan lingkungan baru, dengan berbagai tingkah laku baru, juga kebiasaan baru dari orang-orang di sekitarnya.
Oleh karena itu, menikah akan lebih mudah dilakukan, dan terasa lebih sulit lagi ketika dijalankan. Apalagi menikah di usia yang masih terbilang muda. Menikah bukan hal yang terlalu mudah, ataupun terlalu sulit, ketika kedua insan telah memahami benar cara menjalaninya, menghadapinya, dan merasakan segala hal di dalam pernikahan . Jadi untuk rencana menikah muda, siapkah kamu?
0 Response to "Kawin Muda Dapat Membuatmu Jadi Begini, Siap Apa Tidak ?"
Posting Komentar